A. Sistem Saraf Pusat
1.) Otak


sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar. Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ) Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

1) Sistem saraf otonom
Pernahkah kamu kejatuhan cicak saat duduk santai?


Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
b. Proses Melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kaca mata disebut emetropi.
Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
1) Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif
2) Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif.
3) Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4) Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remangremang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
5) Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Tahukah kamu perbedaan antara buta warna total dengan buta warna separoh?Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bias melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
6) Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7) Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8) Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris.
a. Bagian-bagian telinga

Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
1) Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas:
2) Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membrane timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran.
Bagian – Bagian Hidung
Otak merupakan alat tubuh yang sangat 
penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak 
terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari 
berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil 
(Cerebellum), dan batang otak.

- Otak Besar ( cerebrum )
 
Otak besar merupakan pusat pengendali 
kegiatan tubuh yang disadari. Yaitu  Berpikir, berbicara, melihat, 
bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari.
 Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan 
kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister.
 Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh 
sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan 
bagian tubuh sebelah kanan.

- Otak tengah ( Mesensefalon )
 
Otak tengah merupakan pebghubung antara  
otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah 
lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur
 gerak bola mata, dan refleksi akomodasi mata.
- Otak kecil ( cerebellum )
 
Otak kecil terletak di bagian belakang 
otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua 
lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna 
putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan 
belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol.  Otak kecil 
berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan 
kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat 
keseimbangan tubuh.
- Sumsum lanjutan (medula oblongata),
 
sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. 
terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu 
karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi 
neurit dan dendrit. Fungsi sumsum tulang belakang adalah mengatur reflex
 fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, 
tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
2.) Sumsum Tulang Belakang ( medulla spinalis )
Sumsum tulang belakang terletak memanjang
 didalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher 
sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang 
terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan 
dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan
 dalam mengandung badan saraf. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat 
saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
- Sistem Saraf Tepi
 
Sistem saraf tepi tersusun dari semua 
saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama 
antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat 
dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf 
ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1)   Sistem saraf somatic ( saraf sadar )sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar. Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ) Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut.
- Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
 - Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
 - Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
 

1) Sistem saraf otonom
Pernahkah kamu kejatuhan cicak saat duduk santai?
Apa yang kamu rasakan ketika kejatuhan 
cicak? Kamu kaget, ketakutan, dan menjerit keras. Jantungmu berdetak 
dengan cepat. Pikiranmu kacau. Reaksi yang membuat responmu dalam 
situasi ketakutan ini dikontrol oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf 
otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau 
yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh 
diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpati disebut juga sistem saraf torakolumbar,
 karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai
 dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul 
saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf 
simpatik adalah sebagai berikut.
 Mempercepat denyut jantung.
 Memperlebar pembuluh darah.
 Memperlebar bronkus.
 Mempertinggi tekanan darah.
 Memperlambat gerak peristaltis.
 Memperlebar pupil.
 Menghambat sekresi empedu.
 Menurunkan sekresi ludah.
 Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral,
 karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. 
Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan 
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke 
organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf 
parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem 
saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi 
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik 
akan memperlambat denyut jantung.
B. Sistem Indera
Indera manusia terdiri atas organ-organ
 tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan tertentu. Ada lima macam 
indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kamu
 tidak asing dengan alat indera manusia tersebut. Apakah kelima alat 
indera yang kamu miliki berfungsi dengan baik? Bagaimana cara 
mengetahuinya jika kelima alat indera tersebut tidak berfungsi dengan 
baik? Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
- Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik,
 - Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
 - Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
 
1. Mata
Bola mata terletak di dalam rongga mata
 dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan 
kesuatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu:
- Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata.
 - Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.
 - Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah.
 
Selain itu, ada otot mata yang 
berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi 
untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus 
okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat kelopak 
mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.
a. Bagian-bagian mata
Bola mata tersusun 
oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau 
selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala.


- Selaput putih (sklera)
 
- Selaput hitam (koroid)
 
- Selaput jala disebut juga retina.
 
Retina adalah lapisan paling dalam pada
 mata yang peka terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada
 retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah 
bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat 
perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan batang. Kita bisa 
melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini. Pada bintik kuning 
terdapat sel kerucut dan sel batang.
- Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan protein iodopsin.
 - Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein mata yang disebut rodopsin.
 
Rodopsin dapat terbentuk apabila 
terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.Jika kita berpindah dari 
tempat terang ke tempat teduh, maka kita tidak dapat melihat dengan 
jelas beberapa saat. Hal itu terjadi karena pada waktu di tempat teduh 
diperlukan protein rodopsin yang merupakan penggabungan antara iodopsin 
dan vitamin A. untuk pembentukan rodopsin tersebut diperlukan waktu 
sehingga sebelum rodopsin terbentuk kita tidak bias melihat dengan jelas
 untuk beberapa saat di tempat teduh.
Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
- Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
 - Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
 - Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
 - Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
 - Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
 
Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kaca mata disebut emetropi.
Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
1) Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif
2) Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif.
3) Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4) Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remangremang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
5) Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh. Tahukah kamu perbedaan antara buta warna total dengan buta warna separoh?Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bias melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
6) Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7) Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
8) Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silindris.
2. Telinga
Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain sebagai alat pendengaran telinga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.a. Bagian-bagian telinga

Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
1) Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas:
- Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
 - Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
 - Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.
 - Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
 
Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membrane timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran.
- Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
 - Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam.Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil,tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong.
 
3) Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
- Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
 - Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
 - Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.
 
b. Proses mendengar
Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga,kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
c. Gangguan pada telinga
Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau kekurangtajaman pendengaran. Apa penyebab dari gangguan telinga tersebut? Ada dua penyebab gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Gangguan telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan penghantar bunyi bisa diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam gangguan telinga, yaitu:
Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga,kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
c. Gangguan pada telinga
Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau kekurangtajaman pendengaran. Apa penyebab dari gangguan telinga tersebut? Ada dua penyebab gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Gangguan telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan penghantar bunyi bisa diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam gangguan telinga, yaitu:
Ganguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang 
telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini 
dapat bersifat permanent jika terjadi infeksi yang sangat parah. 
Penderita ini harus segera memeriksakan telinganya pada dokter supaya 
bisa cepat disembuhkan.
- Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas minimal satu kali dalam seminggu.
 - Kerusakan gendang telinga, misalnya gendang telinga pecah. Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya membersihkan telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis sekali.
 - Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
 - Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
 - Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat keras.
 
3. Hidung
Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.Bagian – Bagian Hidung

Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke 
dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan 
pada selaput lendir, kemudian akan meransang rambut-rambut halus pada 
sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan 
diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut. 
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek 
yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai 
ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya 
kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus 
selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu – 
bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu.
4. Lidah
Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat 
kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi 
oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa 
pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan.
Reseptor itu adalah vavila pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup 
pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada 
bintil-bintil lidah. Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat kimia 
dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu.Pada saat kita makan 
sambal, kita sering merasakan kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari 
kepekaan rasa pada kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada 
papilla sehingga mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa pedas. 
Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang 
bersuhu terlalu tinggi dan terlalu rendah sehingga lidah mati rasa. 
Gangguan ini hanya bersifat sementara.Ganguan yang bersifat permanent 
misalnya terjadi pada orang yang mengalami trauma pada bagian tertentu 
otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau kekurangan
 vitamin C.
5. Kulit
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa 
sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit.Kepekaan tersebut
 disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. 
Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf 
bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang 
berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada lima macam, 
bisa kamu lihat dalam tabel berikut.
| Ujung saraf yang berselaput | rangsangan | 
| Korpuskel pacini | Tekanan | 
| Korpuskel ruffini | Panas | 
| Korpuskel krause | Dingin | 
| Korpuskel meissner | Sentuhan | 
C. Sistem Hormon

Perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon
| Sistem saraf | Sistem hormon | 
| Mengantarkan rangsangan dengan cepat | Mengantarkan rangsangan dengan lambat | 
| Mengantarkan rangsangan secara kurang teratur | Mengantarkan rangsangan secara teratur | 
| Rangsangan melalui serabut saraf | Rangsangan melalui darah | 
Hormon – hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis
| Hormone | Fungi | 
| Hormone pertumbuhan | Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju pembentukan protein di dalam sel | 
| Laktotropik hormone ( LTH ) | Merangsang produksi air susu | 
| Thyroid stimulating hormone (TSH ) | Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid | 
| Adrenocorticotropic hormone ( ACTH ) | Mengontrol sekresi hormone oleh korteks adrenal | 
| Folicle stimulating hormone ( FSH ) | 
  | 
| Luteinizing hormone (LH ) | 
  | 
lobus intermediat | 
|
| Melanosit stimulating hormone (MSH ) | Mempengaruhi pigmentasi kulit | 
Lobus posterior | 
|
| Hormon antideuritik (ADH ) atau vasopressin | Menurunkan volume urine dengan cara menyerap air dari ginjal dan meningkatkan tekanan darah | 
| oksitosin | Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan kelenjar susu agar mengeluarkan air susu | 
Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar  tiroid
| hormon | fungsi | 
| Tiroksin | Mengatur metabolism tubuh | 
| kalsitonin | Menurunkan kadar kalsium darah dengan dengan cara meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang keras, mengurangi pengambilan kalsium dalam usus,atau mengurangi pengambilan kalsium dalam ginjal | 
Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
| Hormon | fungsi | 
| Korteks adrenal | |
| Mineralokortikoid | Mengatur metabolisme mineral | 
| Glukokortikoid | Mengatur metabolism glukosa | 
| Medulla adrenal | |
| Adrenalin (epinefrin )dan norepinefrin | 
  | 
Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin
| hormon | fungsi | 
| Testis | |
| Testosterone | Memacu pembentukan sperma :mendorong pertumbuhan sekunder pria seperti suara menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuh jenggot, kumis, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin | 
| Ovarium | |
| Estrogen | Menstimulasi ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita, seperti perkembangan payudara, pinggul membesar,ovarium mulai menghasilkan sel telur,siklus menstruasi, dan rambut mulai tumbuh di sekitar alat kelamin. | 
| progesteron | Menggalang pertumbuhan dinding uterus | 
SISTEM KOORDINASI
Dalam sistem koordinasi 
diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu
 reseptor, konduktor, dan efektor
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang 
berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai 
penerima rangsangan tersebut adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang 
berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel 
saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel-sel saraf ini ada yang 
berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan 
dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang 
menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin 
dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan ketiga kompone tersebut dapat kita 
buat skema sederhana seperti berikut

1. Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
1. Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja serasi.
2. Alat komunikasi antara tubuh dengan 
lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, 
dan lingkungan dalam tubuh.
3. Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran 
Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh 
berbagai organ, jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.
1.  1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh 
komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron 
inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel
 saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit 
(akson).

a.   Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energy untuk membawa rangsangan.
 b. Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut yang 
merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai 
banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang.
Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang
 disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. 
Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. 
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak 
bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. 
Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain 
tersebut dinamakan sinapsis  Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia 
yang disebut neurotransmitter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk 
membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrite neuron 
berikutnya.
macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsi :
a. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b. Sel saraf motorik,
 adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor 
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau 
diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
c. Sel saraf penghubung
Sel saraf penghubung adalah sel saraf 
yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. 
Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel 
saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.



Saraf yang satu dengan saraf lainnya 
saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. 
Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti
 benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti 
asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
| No | pembeda | Neuron sensorik | penghubung | motorik | 
| 1 | Ukuran dendrit | Panjang | Pendek | Pendek | 
| 2 | Ukuran neurit | Panjang | Pendek | Panjang | 
| 3 | Fungsi dendrit | Menerima rangsangan dari reseptor | Menerima dan merusak rangsangan | Menerima rangsangan dari sel saraf lain | 
| 4 | Fungsi neurit | Meneruskan rangsangan ke sel saraf lain | Menerima dan meneruskan rangsangan | Meneruskan rangsangan ke efektor | 
Impuls adalah rangsangan atau 
pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa 
oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa 
elektrik yang menjalari serabut saraf.  Contoh rangsangan adalah sebagai
 berikut :
- Perubahan dari dingin menjadi panas.
 - Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
 - Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
 - Suatu benda yang menarik perhatian.
 - Suara bising.
 - Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
 
Impuls yang diterima oleh reseptor dan 
disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau 
perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak
 yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan 
gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah 
sebagai berikut.
 
Contohnya dapat kamu pahami pada uraian 
berikut. Ani melihat sekuntum bunga yang sangat indah. Rangsangan berupa
 penglihatan tersebut diterima oleh reseptor yaitu mata, kemudian 
rangsangan akan diterima oleh sel saraf sensori. Kemudian sel saraf 
sensori akan membawa rangsangan ke sel saraf penghubung dalam sumsum 
tulang belakang lalu diteruskan ke otak. Impuls akan diolah di dalam 
otak sehingga Ani bisa memutuskan apa yang akan dia lakukan. Hasil 
olahan impuls dibawa oleh sel saraf motorik ke efektor, misalnya tangan.
 Karena Ani tertarik dengan bunga yang indah, maka terjadi gerakan tangan (efektor) mengambil bunga sebagai respons dari rangsangan yang ditangkap oleh matanya.
b. Gerak refleksGerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut.

Contoh gerak reflex adalah sebagai berikut :
- Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
 - Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
 - Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
 - Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
 - Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
 



terima kasih:)
BalasHapus