BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan
pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan menjadi sangat penting
baik kehidupan individu, keluarga maupun masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia, membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan dan
kemelaratan. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat meningkatkan kualitas
dirinya guna mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Kualitas hidup
suatu bangsa tidak hanya dinilai dari perkembangan fisik saja, tetapi yang
lebih utama adalah kualitas manusia pada intelektual, emosional dan spiritual.
Kualitas hidup seseorang dapat tercermin dari sosok dirinya sebagai pribadi
yang bertanggung jawab baik terhadap dirinya, keluarga maupun terhadap
masyarakat.
Oleh
karena itu sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di
segala bidang. Pendidikan harus diarahkan pada peningkatan produktivitas,
kualifikasi, mutu, dan efisiensi kerja. Pelaksanaan kurikulum harus didukung
oleh strategi dan kegiatan belajar mengajar yang sesuai. Setiap kurikulum
memberikan penekanan – penekanan pada proses belajar mengajar agar siswa
memiliki kemampuan yang tinggi terhadap tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya. Agar proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien,
maka tenaga pengajar diharapkan selektif dalam mencari, memilih, menggunakan
dan mengembangkan strategi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dan pokok
bahasan yang diajarkan. Penggunaan strategi belajar mengajar yang memadai
dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran seoptimal mungkin. Dalam hal ini
siswa diharapkan lebih banyak berperan aktif sehingga ia mampu mengembangkan
kepribadian secara utuh dan menyeluruh.
Namun
dalam kenyataannya, cukup banyak masalah yang dihadapi guru dalam mengajar,
khususnya bagaimana memotivasi siswa dalam belajar untuk memahami pelajaran.
Oleh karena itu dilakukan berbagai alternatif upaya diantaranya memanfaatkan
media pendidikan yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik seperti
penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Banyak faktor yang menentukan
keberhasilan proses belajar mengajar. Diantara faktor tersebut yang paling
berpengaruh adalah guru, siswa dan media pengajaran.
Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi
keefektifan, keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan alat yang bermanfaat bagi guru terutama
untuk memudahkan pemberian tugas, baik yang berupa kegiatan maupun evaluasi,
sedangkan bagi siswa bermanfaat terutama sebagai pemandu dalam kegiatan belajar
mengajar. Melalui LKS aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar
dapat ditingkatkan, penyampaian materi pelajaran dapat dipermudah dengan
menggunakan LKS.
Sebagai rujukan dalam penelitian ini penulis membaca
beberapa penelitian yang relevan dengan kajian penelitian ini. Diantaranya
Indawati (1999) yang menyimpulkan bahwa prestasi siswa kelas II SMU Angkasa
Maros yang menggunakan LKS cenderung meningkatkan hasil belajar siswa.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis akan
meneliti dengan judul penelitian : “Kontribusi Penggunaan LKS dalam Pengajaran
Bahasa Innggris pada Siswa Kelas I SMU Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan
diteliti adalah Bagaimana kontribusi LKS dalam pengajaran Bahasa Inggris
pada Siswa Kelas I SMU Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto.
C. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data tentang kontribusi
penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa Innggris pada Siswa Kelas I SMU Negeri 1
Bangkala Kabupaten Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru mata
pelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola
pelaksanaan pengajaran Bahasa Inggris
2.
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
3.
Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang
ingin meneliti dengan masalah yang relevan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Pada
proses belajar mengajar, guru harus dapat berperan sebagai motivator dan
fasilitator untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan proses, misalnya kemampuan guru dalam menempatkan dan menggunakan
alat atau media seperti penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
1. LKS Sebagai Media Pengajaran
Kata media
berasal dari bahasa latin dengan bentuk jamak medium yang berarti perantara,
maksudnya segala sesuatu yang membawa pesan dari suatu sumber untuk disampaikan
kepada penerima pesan. Menurut para ahli antara lain dikemukakan oleh AFCT
(Assosiation of Education and Communication Technology) (dalam Hastuti, 1997)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping
sebagai penyampai atau pengantar, media yang sering diganti kata mediator.
Menurut Fleming (dalam Arsyad, 2002 : 4) media adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak yang berfungsi mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak utama dari proses belajar siswa dan isi pelajaran.
Sedangkan menurut Gagne (dalam Arsyad, 2002 : 6) media adalah berbagai hal dalam lingkungan siswa yang merangsangnya
untuk belajar.
Dari
beberapa pengertian media yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan dari komunikator
kepada komunikan, sehingga komunikator dapat mempengaruhi tingkah laku
komunikan. Bertolak dari pengertian media secara umum tersebut di atas, berikut
ini akan dibahas mengenai media pendidikan atau pengajaran yang dikemukakan
para ahli diantaranya Gagne dan Briggs (dalam Hastuti, 1997) secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, modul, tape
recorder, kaset, video, kamera, foto, gambar, grafik, computer, suara guru dan
perilaku guru.
Begitu
pula dengan Heinich, dkk. (dalam Arsyad, 2002) mengemukakan bahwa media
pengajaran adalah apabila media itu membawa pesan – pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud – maksud pengajaran. Dengan kata lain media pendidikan adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Tentang
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) terdapat beberapa pengertian. Bulu (1993) memberikan pengertian tentang
LKS sebagai berikut :
“Lembar
Kerja Siswa (LKS) adalah lembar kerja yang berisi informasi, perintah/instruksi
dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk
kerja, praktek atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu
tujuan”.
Demikian
halnya Hasjim (2001) memberikan batasan pengertian Lembar Kerja Siswa adalah : “Lembar
yang digunakan untuk mengarahkan dalam bentuk mengajar dengan pokok bahasan
tertentu dalam membantu siswa meningkatkan keterampilan proses bernalar”.
Dari
beberapa pengertian tentang LKS tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
lembar kerja siswa (LKS) adalah suatu alat bantu dalam bentuk panduan bagi
siswa apa yang harus dilakukan dalam memecahkan suatu masalah terhadap mata
pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan instruksional khusus. Lembar kerja siswa (LKS) dapat mendorong
siswa untuk belajar sendiri berdasarkan pada lembar – lembar kerja yang ada
pada LKS. Hasil belajar yang diperoleh siswa melalui kegiatan ini akan
memberikan kepuasan tersendiri pada diri siswa yang tidak mudah dilupakan.
2. Komponen dan Kriteria Lembar
Kerja Siswa (LKS)
a. Komponen LKS
Menurut
indawati (1999 : 7) bahwa lembar kerja siswa (LKS) mempunyai komponen sebagai
berikut :
1. Tujuan
a). Tujuan menyatakan perubahan tingkah laku yang
diinginkan dari siswa setelah mempelajari LKS tersebut.
b). Untuk mengetahui hasil guna dan daya guna kesempatan
belajar yang diberikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c). Sebagai umpan balik bagi guru untuk perbaikan proses
belajar mengajar berikutnya.
2. Deskripsi
Konsep/Prinsip
Deskripsi Konsep
atau prinsip berdasarkan pada kepentingan materi telah dirumuskan dengan jelas.
Pada bagian ini siswa diberikan peluang sebanyak mungkin untuk menemukan konsep
atau prinsip yang digambarkan.
3. Prosedur
Kegiatan
Kegiatan
yang diberikan dalam satu LKS dimaksudkan untuk melatih keterampilan proses
seperti keterampilan menggunakan alat, pengamatan, pemeriksaan kesimpulan dan
sebagainya. Pada bagian ini termasuk
alat – alat dan bahan – bahan yang digunakan pada setiap kegiatan. Corak dan
bentuk kegiatan belajar melalui LKS ditentukan oleh bentuk, isi instruksi yang
ditulis dalam LKS untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajarnya melalui
LKS ditentukan oleh kemampuan siswa itu sendiri di lain pihak. Sebagai contoh instruksi guru dalam LKS harus
berisi apa yang harus dikerjakan, urutan pelaksanaan kegiatan, alat dan bahan
yang digunakan, dan waktu yang digunakan.
4. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan yang dirumuskan telah tercapai, termasuk
evaluasi terhadap proses.
b. Kriteria Lembar
Kerja Siswa (LKS)
Menurut
Bulu (1993) bahwa kriteria lembar kerja siswa yaitu :
1. Mengacu pada GBPP
2. Ada
identitas : Bidang studi, pokok bahasan, topic, waktu dan semester
3. Alat yang digunakan tercantum
4. Bahasanya jelas, mudah dibaca, tidak terlalu banyak
kata – kata.
5. Mendorong kreativitas dan imajinasi anak
6.
Mengandung pertanyaan, tugas yang jelas dan singkat
serta menantang aktivitas anak.
7.
Menarik dan bila diperlukan dicantumkan gambar, peta,
table, grafik dan sebagainya.
8.
Mengembangkan keterampilan proses
9.
Memperhatikan sumber – sumber belajar dalam
lingkungan terjangkau
10. Bila perlu
diberi peringatan – peringatan agar anak bekerja secara cermat, teliti dan
tertib.
3. Fungsi dan
Manfaat LKS
a. Fungsi LKS
Menurut Syarifuddin (1996), Fungsi
LKS ditinjau dari dua segi, yaitu :
1. Dari segi siswa
-
Sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, ataupun diluar kelas.
- Sebagai sarana belajar
dimana siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan
pengetahuan, melatih keterampilan dan memproses diri sendiri atau mendapatkan
perolehannya.
2. Dari segi guru
Melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar sudah dapat menerapkan metode pembelajaran siswa dengan kadar belajar
secara aktif. Guru hanya memberikan instruksi bila diperlukan oleh siswa.
Interfensi yang diberikan oleh guru bukan dalam bentuk
jawaban atas pertanyaan siswa, melainkan berupa panduan bagi siswa untuk
memecahkan masalah.
b. Manfaat LKS
Menurut
Syarifuddin (1996), manfaat LKS terdiri dari :
1).
Manfaat bagi siswa
a. LKS dipergunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah
mengetahui bahan pelajaran yang diberikan.
b.
LKS merupakan usaha perbaikan, dengan umpan balik
yang diperoleh setelah mengerjakan kelemahan – kelemahan bahkan dengan teliti
siswa mengetahui bab atau bagian dari bahan yang sama yang belum diketahuinya.
Dengan demikian ada motivasi untuk meningkatkan penguasaan.
c.
Sebagai diagnosa materi pelajaran yang sudah
dipelajari oleh siswa merupakan pengetahuan, keterampilan atau sikap.
2).
Manfaat bagi guru
a. Guru dapat mengetahui tingkat
pencapaian siswa dalam penyajian pokok / sub pokok bahasan melalui LKS yang
diberikan oleh guru. Dengan demikian guru dapat mengambil langkah seperlunya
untuk mengatasi siswa yang kurang atau lemah.
b. Dengan LKS guru mengetahui bagaimana, dari bahan
buku pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
4. Kelebihan dan Kekurangan LKS
1. Kelebihan LKS
Menurut Indawati (1999), kelebihan LKS sebagai berikut :
a.
Menjadikan siswa lebih aktif karena harus mengajarkan
LKS berdasarkan ketentuan yang ada.
b.
Menuntun siswa untuk mencapai tujuan instruksional
khusus sesuai yang digariskan dalam GBPP.
c.
Situasi siswa lebih demokratis sehingga dapat
menimbulkan kegairahan belajar.
d.
Melatih dan mengembangkan cara belajar siswa untuk
dapat belajar secara mandiri.
e.
Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa
dalam suatu pokok bahasan, melalui LKS yang telah dikerjakan oleh siswa.
2. Kekurangan
LKS
Menurut Indawati (1999), kekurangan LKS sebagai berikut :
a.
Siswa yang kurang kreatif akan tertinggal dari siswa
yang lebih kreatif.
b.
Guru yang kurang kreatif dalam membuat lembar kerja
siswa akan mengalami kesulitan.
B. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang sengaja
diciptakan untuk kepentingan anak didik, agar anak didik senang dan termotivasi
belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan yang kondusif dengan memanfaatkan
semua potensi kelas, karena proses belajar mengajar akan belajar aktif bila semua komponen yang berpengaruh didalamnya
saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar.
Banyak
kegiatan yang dapat dirancang oleh seorang guru yang kesemuanya bersifat
meningkatkan krerativitas siswa. Salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lembar kegiatan siswa
(LKS) dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui data akurat mengenai
kontribusi penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa Innggris pada siswa kelas I
SMU Negeri 1 Bangkala. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir sebagai berikut :
Bagan Kerangka Pikir
|
||||||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||||
|
|
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Desain Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek yang akan diteliti
untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun variabel yang akan diamati dalam
penelitian ini adalah variabel tunggal, artinya hanya akan mengamati satu variabel saja yaitu kontribusi
penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa Inggeris pada siswa kelas I SMU Negeri 1
Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Desain penelitian adalah strategi
penelitian yang akan dilakukan untuk memperoleh data dan kesimpulan yang lebih
akurat tanpa kontaminasi variabel lain yang tidak diteliti. Dalam penelitian
ini, teknik yang dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah dengan
menggunakan angket dan observasi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan tujuan dapat mendeskripsikan kontribusi
penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa Inggeris pada siswa kelas I SMU Negeri 1
Bangkala Kabupaten Jeneponto.
B. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari perbedaan pengertian terhadap variabel
yang digunakan dalam penelitian ini maka harus diberikan definisi variabel
sehingga yang dimaksudkan menjadi jelas. Yang dimaksud dengan kontribusi
penggunaan LKS dalam penelitian ini adalah sumbangan yang diberikan dari
pelaksanaan pengajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS) yang
berisi informasi, perintah instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan
suatu kegiatan dalam bentuk kerja untuk mencapai tujuan instruksional khusus
dalam pembelajaran.
C. Data dan Sumber Data
Data
dalam penelitian ini adalah semua informasi yang didapatkan atau diperoleh dari
hasil penyebaran angket dan hasil pengamatan dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas.
Dalam
penelitian ini, data diperoleh dari siswa dan guru Bahasa Inggeris khususnya di
kelas I SMU Negeri 1 Bangkala kabupaten Jeneponto.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Teknik Angket
Teknik angket adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan beberapa pertanyaan kepada sejumlah responden dalam bentuk
pertanyaan dan disusun dalam bentuk pilihan ganda. Metode angket sebagai metode
utama dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahuin hal – hal yang ingin
diketahui yaitu tentang kontribusi penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa
Inggeris pada siswa kelas I SMU Negeri 1 Bangkala Kabupaten jeneponto.
2. Teknik
Observasi
Teknik observasi digunakan untuk melihat secara
langsung kondisi siswa pada saat dilakukan penelitian sehingga proses penarikan
kesimpulan menjadi lebih dapat dipercaya (tidak diragukan).
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui penelitian ini dianalisis
secara deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan hasil angket dan pengamatan.
Untuk melakukan kegiatan ini langkah yang ditempuh adalah penyajian data
kemudian penarikan kesimpulan.
ANGKET SISWA
ANGKET PENELITIAN “KONTRIBUSI PENGGUNAAN LKS DALAM
PENGAJARAN BAHASA INGGERIS PADA SISWA KELAS I SMU NEGERI 1 BANGKALA KABUPATEN
JENEPONTO”.
A. Pengantar
Angket ini
bertujuan untuk mengetahui kontribusi penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa
Inggeris pada siswa kelas I SMU Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Oleh karena itu, anda diharapkan memberikan
jawaban dengan ikhlas dan jujur untuk memperoleh hasil penelitian seobjektif
mungkin demi peningkatan kualitas pengajaran pada masa yang akan datang.
B. Petunjuk Pengisian
Berilah
tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia dan menurut anggapan
Anda paling sesuai dengan keadaan sebenarnya.
C. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Kode : (diisi oleh
peneliti).
D. Pertanyaan
1. Apakah Anda
senang belajar Bahasa Inggeris dengan menggunakan LKS ?.
a. Sangat
senang b. Cukup senang
c. Kurang
senang d. Tidak senang
2. Apakah LKS
dapat menuntun Anda dalam belajar Bahasa Inggeris ?.
a. Sangat
menuntun b. Cukup menuntun
c. Kurang
menuntun d. Tidak menuntun
3. Apakah
dengan LKS Anda termotivasi untuk belajar Bahasa Inggeris ?.
a. Sangat
termotivasi b. Cukup
termotivasi
c. Kurang
termotivasi d. Tidak
termotivasi
4. Apakah
dengan LKS Anda termotivasi untuk menguasai materi pelajaran ?.
a. Sangat
termotivasi b. Cukup
termotivasi
c. Kurang
termotivasi d. Tidak
termotivasi
5.
Apakah dengan menggunakan LKS anda termotivasi untuk
belajar mandiri ?.
a. Sangat termotivasi b.
Cukup termotivasi
c. Kurang
termotivasi d. Tidak
termotivasi
6.
Apakah dengan menggunakan LKS anda aktif belajar ?.
a.
Sangat aktif b.
Cukup aktif
c.
Kurang aktif d.
Tidak aktif
7.
Apakah dengan menggunakan LKS, Anda dapat
mengembangkan keterampilan bernalar ?.
a.
Sangat mengembangkan b.
Cukup mengembangkan
c.
Kurang mengembangkan d.
Tidak mengembangkan
8.
Apakah dengan menggunakan LKS, Anda dapat menerapkan
pengetahuan ?.
a.
Sangat menerapkan b.
Cukup menerapkan
c.
Kurang menerapkan d.
Tidak menerapkan
9.
Apakah dengan menggunakan LKS dapat membantu anda
dalam menghadapi ulangan ?.
a.
Sangat membantu b.
Cukup membantu
c.
Kurang membantu d.
Tidak membantu
10. Apakah
dengan memiliki LKS dapat memotivasi anda rajin belajar di rumah ?.
a. Sangat termotivasi b.
Cukup termotivasi
c. Kurang
termotivasi d. Tidak
termotivasi
11. Apakah
dengan memiliki LKS, hasil belajar yang anda peroleh memberikan kepuasan bagi
anda ?.
a.
Sangat memuaskan b. Cukup
memuaskan
c.
Kurang memuaskan d. Tidak
memuaskan
12. Apakah
dengan menggunakan LKS, Anda termotivasi untuk belajar bersama ?.
a. Sangat termotivasi b.
Cukup termotivasi
c. Kurang
termotivasi d. Tidak
termotivasi
ANGKET GURU
ANGKET PENELITIAN “KONTRIBUSI PENGGUNAAN LKS DALAM
PENGAJARAN BAHASA INGGERIS PADA SISWA KELAS I SMU NEGERI 1 BANGKALA KABUPATEN
JENEPONTO”.
A. Pengantar
Angket ini
bertujuan untuk mengetahui kontribusi penggunaan LKS dalam pengajaran Bahasa
Inggeris pada siswa kelas I SMU Negeri 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto. Oleh karena itu, Anda diharapkan memberikan
jawaban dengan ikhlas dan jujur untuk memperoleh hasil penelitian seobjektif
mungkin demi peningkatan kualitas pengajaran pada masa yang akan datang.
B. Petunjuk Pengisian
Berilah
tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia dan menurut anggapan
Anda paling sesuai dengan keadaan sebenarnya.
C. Identitas Responden
Nama :
NIP :
Kode : (diisi oleh
peneliti).
D. Pertanyaan
1.
Apakah dengan menggunakan LKS, Anda mampu
mendiagnosis kesulitan belajar siswa ?.
a.
Sangat mampu b.
Cukup mampu
c.
Kurang mampu d.
Tidak mampu
2.
Bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran dengan
menggunakan LKS ?.
a.
Sangat tinggi b.
Cukup tinggi
c.
Kurang tinggi d.
Tidak tinggi
3.
Apakah dengan menggunakan LKS, Anda termotivasi
mengajar ?.
a. Sangat termotivasi b.
Cukup termotivasi
c. Kurang
termotivasi d.
Tidak termotivasi
4.
Apakah dengan menggunakan LKS, Anda dapat mengetahui
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran ?.
a.
Sangat mengetahui b.
Cukup mengetahui
c.
Kurang mengetahui d.
Tidak mengetahui
5.
Apakah LKS bermanfaat bagi Anda dalam pemberian tugas
kepada siswa ?.
a.
Sangat bermanfaat b. Cukup bermanfaat
c.
Kurang bermanfaat d.
Tidak bermanfaat
6.
Apakah LKS dapat memudahkan Anda dalam menyajikan
materi pelajaran ?.
a.
Sangat memudahkan b.
Cukup memudahkan
c.
Kurang memudahkan d.
Tidak memudahkan
7.
Apakah dengan menggunakan LKS Anda mendapat umpan
balik dari siswa untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya ?.
a.
Selalu b.
Pernah
c.
Kadang – kadang d.
Tidak pernah
8.
Apakah dengan menggunakan LKS Anda dapat mengetahui
kemampuan belajar siswa ?.
a.
Sangat mengetahui b.
Cukup mengetahui
c.
Kurang mengetahui d.
Tidak mengetahui
9.
Apakah dengan menggunakan LKS menambah minat belajar
siswa ?.
a.
Sangat menambah b.
Cukup menambah
c.
Kurang menambah d.
Tidak menambah
10. Bagaimana
prestasi belajar siswa dengan menggunakan LKS ?.
a.
Sangat meningkat b.
Cukup meningkat
c.
Kurang meningkat d.
Tidak meningkat
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian.
Jakarta :
Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Bulu, Batjo. 1993. Menulis dan
Menerapkan LKS. Ujung Pandang
: Depdikbud Sulsel.
Hasjim. 2001. Kiat Belajar
Sukses. Surakarta
: Tiga Serangkai.
Hastuti, Sri. 1997. Strategi
Belajar Bahasa Indonesia .
Jakarta :
Depdikbud.
Indawati. 1999. Pengaruh Tugas Tambahan pada pembelajaran dengan
Menggunakan LKS terhadap Prestasi Belajar Kimia pada Kelas II SMU Angkasa Maros.
Skripsi. Ujung Pandang
: FPMIPA IKIP.
Syarifuddin. 1996. Efektifitas Penggunaan LKS dalam Pengajaran
Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas I SLTP Negeri 26 Ujung Pandang . Skripsi.
Ujung Pandang :
FBS IKIP.
makasih yooo bro... ijin tuk tambah2 referensi skripsi ane...
BalasHapusTERIMAKASIIHHH :)
BalasHapus