PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Penuntun
Pelaksanaan secara Teknis dan Praktis)
A.
PENDAHULUAN
Salah
satu kompetensi profesional yang dituntut dari guru adalah kemampuan melakukan
penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru,
khususnya kualitas pembelajaran (Arikunto, 2007:1-2). Penelitian sederhana itu
dinamakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pentingnya PTK bagi guru, selain
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, juga untuk kepentingan promosi kenaikan
pangkat dan jabatan mulai dari golongan IV a ke atas dan terlebih untuk
penilaian portofolio dalam rangka sertifikasi.
Mengapa
PTK penting dan strategis bagi guru? Hopkins
(dalam Wiriaatmadya, 2007: 11) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan
dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang
sedang terjadi, sambil terlihat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Pernyataan Hopkins tersebut mengisyaratkan, bahwa guru adalah pihak yang sangat
berkepentingan dengan pelaksanaan PTK.
Selain
itu, berbagai pihak sangat berkepentingan dalam PTK. Kemmis dan MC Taggant
(dalam Suparno, 2008:6) menjelaskan bahwa PTK sebagai bentuk refleksi diri
kolektif yang didahulukan oleh para partisipan dalam situasi sosial dengan
tujuan untuk memajukan produktivitas, rasionalitas, keadilan pada persoalan
sosial, atau praktik pendidikan. Partisipannya adalah guru, siswa, kepala
sekolah, orang tua, dan anggota masyarakat. Dalam dunia pendidikan, PTK
digunakan dalam pengembangan kurikulum, profesi, program sekolah, perencanaan,
dan kebijakan sekolah.
B.
PENYUSUNAN USULAN PROPOSAL PTK
1.
Perencanaan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat
penelitian.
a.
Merumuskan judul PTK
Dalam merumuskan judul PTK, harus
tergambar:
·
Tujuan yang akan dicapai
·
Cara menyelasaikan masalah (alternatif pemecahan)
·
Subjek dan lokasi penilitian
·
Singkat dan jelas
Sebagai
contoh, berikut ini dikemukakan sebuah judul PTK.
Pemanfaatan
Strategi Kooperatif STAD dalam Meningkatkan Gairah Belajar Bahasa Belajar Siswa
Kelas X SMA Negeri 17 Makassar
Judul PTK tersebut, menggambarkan:
·
Tujuan yang akan dicapai adalah meningkatkan gairah
belajar bahasa Indonesia
·
Cara menyelesaikan masalah adalah pemanfaatan strategi
kooperatif STAD
·
Subjek dan lokasi penelitian adalah siswa kelas X SMA
Negeri 17 Makassar
Beberapa contoh
judul PTK berikut ini:
·
Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Mata
Pelajaran X melalui Penerapan Model Pembelajaran Generatif
·
Pembelajaran
Berbasis Konstruktivistik dan Kontekstual pada Mata Pelajaran X untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran X dengan
Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
b. Mendeskripsikan latar
belakang masalah dan rumusan masalah
Pada dasarnya, latar
belakang adalah berisi paparan tentang alasan ilmiah apa dan mengapa PTK itu
dilaksanakan? Untuk dapat mendeskripsikan latar belakang masalah dan rumusan
masalah dengan baik, maka harus mencerminkan kriteria berikut:
·
Mendeskripsikan
kondisi nyata yang dihadapi guru dalam pembelajaran dengan dasar pertimbangan:
(1) keluhan guru mengenai masalah tersebut, (2) ada identifikasi masalah, (3)
ada analisis masalah, (4) ada refleksi awal, dan (5) ada rumusan masalah.
·
Ada dukungan penelitian
tindakan, pengamatan peneliti/guru sendiri, dan dukungan kajian pustaka.
c. Merumuskan tujuan PTK
Untuk merumuskan tujuan PTK, hendaknya
penelitian memperhatikan:
·
Konsistensi dengan rumusan masalah jika rumusan
masalah dua, maka tujuannya pun harus dua.
·
Sebaiknya dideskrispisikan dengan menggunakan kalimat
deklaratif (pernyataan).
·
Ada sasaran
antara bagian awal dan akhir.
d. Merumuskan Manfaat PTK
Perumusan manfaat
PTK didasarkan pada tujuan utama pelaksanaan PTK, yakni melakukan pembaharuan
dan perbaikan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam mengungkapkan manfaat
PTK senantiasa berorientasi pada: bermanfaat bagi guru, bermanfaat bagi
sekolah, dan bermanfaat bagi siswa.
2. Penelaahan
teori yang relevan
Meski PTK lebih
berorientasi pada praktik, landasan teori tetap dibutuhkan. Akan tetapi,
landasan atau kajian teori dalam PTK tidak perlu mendalam dan kompleks
(Suparno, 2008: 38). Teori yang menjadi landasan PTK adalah teori yang relevan,
terkait, dan signifikan dengan judul PTK. Berbagai sumber teori, seperti jurnal
penelitian/ilmiah, internet, buku, majalah, dan surat kabar, dan masih banyak lagi lainnya.
Sebaiknya, sumber literatur tidak terlalu usang. Dalam arti bahwa tahun penerbitan
atau publikasi literatur paling lama lima
tahun dan lebih baik lagi kalau ,masih baru.
3. Penyusunan
Siklus PTK
Alur
penyusunan siklus PTK dilaksanakan dengan tahapan berikut:
- Peneliti
mengidentifikasi masalah konkret dan aktual dalam proses pembelajaran.
Masalah konkret dan aktual diperoleh dengan melakukan studi pendahuluan
berupa observasi dan wawancara.
- Peneliti
bersama-sama dengan guru menentukan satu masalah yang perlu segera
mendapatkan penanganan.
- Setelah
menentukan permasalahan yang perlu segera mendapatkan penanganan, maka
peneliti dan guru menetukan jumlah tindakan (siklus) yang akan
dilaksanakan.
- Peneliti
dan guru bersama-sama merumusakan perencanaan tindakan satu (tampakkan
dalam RPP)
- Peneliti
bersama dengan guru melaksanakan tindakan satu (sebaiknya peneliti menjadi
model dan guru mengamati secara serius cara peneliti menerapkan cara
pemecahan masalah).
- Peneliti
dan guru melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan satu,
mengevaluasi, dan melakukan refleksi.
- Dalam
kegiatan observasi, evaluasi, dan refleksi tersebiut akan ditemukan
sejumlah informasi tentang efektif tiudaknya tindakan yang telah
diberikan.
- Peneliti
dan guru merancang tindakan dua yang diharapkan lebih baik daripada
tindakan satu.
- Peneliti
dan guru merencanakan dan sekaligus melaksanakan tindakan dua (tampilkan
dalam RPP).
- Peneliti
dan guru melakukan pengamatan, evaluasi, dan refleksi terhadap tindakan
dua.
- Dari
hasil pengamatan, evaluasi, dan refleksi diperoleh informasi tentang
pembaharuan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
- Selanjutnya,
peneliti dan guru merencanakan dan sekaligus melaksanakan tindakan tiga.
- Peneliti
dan guru melakukan pemantauan, evaluasi, dan refleksi terhadap tindakan
tiga.
- Kegiatan
berakhir setelah ditemukan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan
yang ditargetkan.
4. Penyusunan
Instrumen PTK (Perangkat Pembelajaran)
Instrumen dalam
PTK berarti: (1) alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur perubahan yang
terjadi setelah pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan
tes dan nontes, (2) alternatif pemecahan yang ditawarkan untuk mengatasi
masalah pembelajaran. Alternatif pemecahan tersebut dimunculkan pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) terutama pada bagian kegiatan pembelajaran.
5. Format Usulan
Proposal PTK
Untuk
membuat atau menyusun usulan proposal PTK, maka peneliti PTK hendaknya
mengikuti format berikut:
- Judul
- Latar
Belakang Masalah
- Perumusan
Masalah
- Tujuan
Penelitian
- Manfaat
Penelitian
- Kajian
Pustaka
- Metode
Penelitian
1.
Setting Penelitian
2.
Rencana
Tindakan
a.
Persiapan
b.
Pelaksanaan
Tindakan
c.
Evaluasi
dan Refleksi
3.
Siklus
Penelitian
4.
Teknik
Pengumpulan Data
5.
Teknik
Pengelolahan Data
6.
Instrumen
Penelitian
- Jadwal
Penelitian
- Rencana
Biaya Penelitian
- Daftar
Pustaka
- Personali
Penelitian
- Lampiran
C. PENULISAN
LAPORAN HASIL PTK
Secara garis
besar, laporan hasil PTK dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian pembukaan,
bagian isi, dan bagian penunjang (Supardi, 2007: 140-147). Berikut dikemukana
secara singkat.
1.
Bagian
Pembukaan
·
Halaman
judul
·
Halaman
pengesahan
·
Abstrak
(jika diperlukan)
·
Kata
pengantar
·
Daftar
isi
·
Daftar
lampiran
·
Daftar
tabel (kalau ada)
2.
Bagian
Isi
Pada bagian isi, laporan
hasil PTK memuat lima
bab penting yang perlu diperhatikan. Bab dalam bagian isi adalah:
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar
belakang masalah, mendeskripsikan data faktual awal yang menunjukkan terjadinya
masalah, tempat/setting, pentingnya masalah dipecahkan dengan cara atau metode
yang diperlukan.
b.
Perumusan
masalah berupa pernyataan tentang masalah sehingga harus dirumuskan dalam
kalimat pernyataan yang mengandung unsur-unsur kata tanya seperti bagaimana,
apa, dimana, siapa, dsb.
c.
Tujuan
penelitian, dapat berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
d.
Manfaat
penelitian, dapat dicantumkan manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis
yang ditujukan untuk keperluan dan kegunaan pengembangan ilmu. Manfaat praktis
ditujukan untuk keperluan pihak yang berkepentingan, seperti bagi siswa, guru,
dan bagi pihak lain yang terkait dan
berkompoten.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam PTK,
kajian pustaka hanya dimaksudkan untuk memberi petunjuk bahwa suatu tindakan
itu dibenarkan secara teoretis. Kedudukan teori dalam PTK adalah:
a.
Teori
memberi arah atau petunjuk tentang variabel permasalahan yang dipecahkan dan variabel tindakan yang
digunakan untuk mengatasinya.
b.
Peneliti
memberi alasan teoretis bahwa tindakan yang diambil didukung oleh referensi
yang ada.
c.
Tindakan
tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran, tetapi tidak
untuk membuktikan teori.
d.
Hipotesis
tindakan (jika diperlukan).
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab metode
penelitian, unsur-unsur yang dikemukakan:
a.
Subjek
penelitian
b.
Setting/tempat/latar penelitian
c.
Perencanaan
tindakan, meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi serta refleksi.
d.
Siklus
penelitian
e.
Teknik
pengumpulan data
f.
Teknik
pengelohan (analisis) data
g.
Instrumen
penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pada bab hasil penelitian dan pembahasan, aspek atau
bagian yang dikemukakan:
a.
Deskripsi
setting penelitian
Gambaran kondisi atau
keadaan lapangan pada saat tindakan dilakukan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
b.
Hasil
penelitian
Sajikan data lengkap dari
setiap siklus sehingga diperoleh gambaran mengenai perubahan/perbukuan dari
hasil kegiatan observasi. Data dapat pula dibuat dalam betuk grafik atau tabel.
c.
Pembahasan
Rangkuman hasil penelitian
dari seluruh siklus dan membahas setiap aspek apakah terjadi perubahan atau
peningkatan yang disertai alasan yang rasional dan logis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab
simpulan dan saran hanya dikemukakan:
a.
Simpulan
Kemukakan
simpulan yang diperoleh dari hasil analisis pada bab empat. Simpulan harus
mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian.
b.
Saran
Saran
terkait dengan: (a) saran untuk penelitian lanjutan, dan (b) saran untuk
persiapan hasil PTK.
3.
Bagian
Penunjang
DAFTAR PUSTAKA
Gunakan cara penulisan
daftar pustaka yang berlaku. Salah satu system penulisan daftar pustaka yang
diacu adalah system APA (American Psikological Assosiation).
Contoh:
Sagor, R. 1994. How to Conduc Collaborative Action Research.
Alexsandria USA :
ASPN.
Gross, Ronald dan Bertice.
1985. The Great Scool Debete. New York , N.Y: A.
Touchstone Book.
Kartodirjo, Sartono. 1990. Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Beberapa lampiran yang
perlu dan penting dicantumkan dalam laporan hasil PTK adalah:
·
Instrumen
Penelitian
·
Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
·
Foto/Gambar
pada saat pelaksanaan PTK
·
Biodata
peneliti
·
Dan
lain-lain
4.
Format
Penyusunan Laporan Hasil PTK
Untuk memudahkan penyusunan
laporan PTK, maka peneliti hendaknya memperhatikan format penyusunan laporan
berikut ini:
Halaman sampul
Halaman pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a.
Latar
Belakang Masalah
b.
Perumusan
Masalah
c.
Tujuan
Penelitian
d.
Manfaat
Penelitian
Bab II Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
a.
Setting Penelitian
b.
Subjek
Penelitian
c.
Rencana
Tindakan
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Evaluasi
dan refleksi
d.
Silabus
Penelitian
e.
Teknik
Pengumpulan Data
f.
Teknik
Pengelolaan (Analisis) Data
g.
Instrumen
Penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan
a.
Deskripsi
Setting Penelitian
b.
Hasil
Penelitian
c.
Pembahasan
Bab V Simpulan dan Saran
a.
Simpulan
b.
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
D. PENUTUP
Pada
dasarnya, PTK adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk membenahi
dan mengatasi berbagai masalah dalam proses pembelajaran. Mengatasi masalah
pembelajaran memang dapat ditinjau dari berbagai segi, seperti dari aspek
siswa, strategi pembelajaran, model pembelajaran, guru, dan sebagainya. Dengan
membenahi proses pembelajaran, diharapkan kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan.
Masalah
yang dihadapi guru dewasa ini adalah kekurangtahuan dan kekurangpahaman
mengenai subtansi PTK. Dengan aktif mengikuti kegiatan pelatihan PTK, maka
diharapkan guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai PTK sehingga
guru termotivasi untuk melakukan PTK. Kegiatan PTK yang ideal adalah PTK yang
dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu antara guru selaku praktisi di lapangan
dan dosen selaku teoretis atau pakar.
Dengan demikian, pemecahan masalah pembelajaran dapat ditangani secara
komprehensif. Masalah lain adalah keterbatasan dana. Banyak guru tidak mampu
melaksanakan PTK karena terkendala oleh ketersediaan dana atau biaya
penelitian. Berbeda halnya di perguruan tinggi, dosen dapat melaksanakan PTK
dengan dukungan dana dari Departemen Pendidikan Nasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007.
“Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom
Action Research)” dalam Penelitian
Tindakan Kelas, halaman 1-40. Jakarta :
PT Bumi Aksara.
Rofiuddin, Ahmad. 2007. “Penelitian
Tindakan Kelas: Konsep Dasar dan Aplikasinya” Makalah yang Disajikan dalam Pelatihan Nasional Penelitian Tindakan
Kelas, Makassar 10 dan 24 November 2007.
Supardi. 2007. “Penelitian
Tindakan Kelas (Clasroom Action Research)
Beserta Sistemtika Proposal dan Laporannya.” Dalam Penelitian Tindakan Kelas, halaman 99-151. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidikan. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia .
Tim Pengembang Universitas
Negeri Makassar . 2006. Modul Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk Sekolah Unggulan di
Sulawesi Selatan.Makassar: UNM.
Wiriatmadya, Rochmiati.
2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas
untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung :
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama PT Remaja
Rosdakarya..
maksihhhh yahhh bolehh sharee
BalasHapusMinta materinya,gan
BalasHapus